2. Kemampuan kebugaran yang mencakup kebugaran spesifik
yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan
sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan
lingkungan alam. Berikutnya, kemampuan kemanusiawian. Ini menyangkut
pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan.
Hal ini mencakup determinasi / kemauan, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.
3. Seorang pendaki seharusnya dapat memahami keadaan dirinya secara fisik dan mental sehingga ia dapat melakukan kontrol diri selama melakukan pendakian,
apalagi jika dilakukan dalam suatu kelompok, ia harus dapat menempatkan
diri sebagai anggota kelompok dan bekerja sama dalam satu tim.
4. Tak kalah penting adalah kemampuan pemahaman lingkungan. Pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan spesifik. Wawasan terhadap iklim
dan medan kegiatan harus dimiliki seorang pendaki. Ia harus memahami
pengaruh kondisi lingkungan terhadap dirinya dan pengaruh dirinya
terhadap kondisi lingkungan yang ia datangi.
Keempat aspek kemampuan tersebut harus dimiliki seorang pendaki sebelum ia melakukan pendakian. Sebab yang akan dihadapi adalah tidak hanya sebuah pengalaman yang menantang dengan keindahan alam yang dilihatnya dari dekat, tetapi juga sebuah resiko yang amat tinggi, sebuah bahaya yang dapat mengancam keselamatannya.
Sering kita mendengar atau membaca
tentang tewasnya pendaki saat pendakian gunung. Tetapi, kejadian –
kejadian tersebut tidak menyurutkan niat pendaki profesional dan sejati
untuk terus melakukan kegiatan ini. Tantangan untuk mencapai
keinginannya menggapai puncak tertinggi tidak membuat nyali bergetar takut serta tidak memikirkan resiko apabila gagal,
0 komentar:
Posting Komentar