Home » » Belajar dari Komitmen Bu Aminah: Mengolah Sampah, Menuai Berkah

Belajar dari Komitmen Bu Aminah: Mengolah Sampah, Menuai Berkah

Berbekal secuil informasi dari Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta, siang tadi akhirnya saya menemukan alamat rumah sekaligus bengkel kerja Bu Aminah di belakang Kantor Kelurahan Kadipiro Kota Solo. Kesan pertama bertemu, Bu Aminah begitu enerjik dan nampak sekali menyebarkan aura positif dari enerjinya itu. Tujuan awalnya, bagi tim saya adalah ingin mengajak anak-anak dari Kampung Sewu Kota Solo, yang selama ini kita fasilitasi melalui sebuah proses pembelajaran Berpikir Sistem; untuk belajar di tempat Bu Aminah, bagaimana mengelola sampah, sebagai kelanjutan pengembangan ketrampilan setelah mendapatkan teori pada tahap sebelumnya.
1371042241303923786
Profil Bu Aminah, di kantor, bengkel kerja yang sekaligus rumahtinggalnya (dok.pri)
Gayung pun bersambut, Bu Aminah bersedia menerima dengan senang hati, anak-anak yang akan belajar di tempat beliau minggu depan. Bu Aminah kemudian mulai bercerita panjang lebar, bagaimana kemudian beliau bisa terjun ke dunia “persampahan” yang masih sering dianggap sebelah mata oleh sebagian besar dari orang.
Berawal dari gagasannya, untuk menghijaukan gang di depan rumahnya. Tadinya, Bu Aminah,  berbekal gagasan konsep penghijauan sederhana, mempresentasikan ke berbagai tempat tentang gagasannya itu. Rupanya, sekali waktu, ia terbentur dengan sentilan seseorang : “Bagaimana ibu bisa berteori tentang gagasan itu, hla wong buktinya gak ada gitu kok…?”. Tak pelak lagi, sindiran itu menjadi “turning point” bagi Bu Aminah. Alih-alih mempresentasikan gagasan, Bu Aminah langsung mengambil tindakan nyata, dengan upaya awal menghijaukan gang di depan rumahnya. Nampaknya usaha ini berhasil menarik minat dan perhatian tetangga lainnya, mereka lantas berbuat hal yang sama, karena ternyata mendapat manfaat yang nyata dari tempat tinggal yang asri dan nyaman.
13710426401339337144
Produk kerajinan berbahan dasar koran bekas (dok.pri)
Gagasan Bu Aminah pada akhirnya berkembang bermacam-macam. Berangkat dari keprihatinannya tentang sampah, Bu Aminah mencoba-coba idenya dengan membuat kerajinan dari koran bekas. Berbagai macam model kerajinan telah dihasilkannya, dan seringkali ditawarkan melalui pameran-pameran kerajinan yang diikutinya.Seiring berjalannya waktu, Siti mengajak penduduk sekitar rumahnya untuk membantu memproduksi barang kerajinan Koran. Semenjak itulah Bu Aminah membimbing pelatihan-pelatihan pengolahan limbah koran di berbagai kota di Indonesia. Alhasil, kerajinan berbahan dasar koran bekas ini, menghasilkan income tersendiri. Sesuatu yang tadinya nampak tidak berguna, namun rupanya bila dimanfaatkan dengan keahlian, akan memiliki nilai ekonomis.
Saat ini, Bu Aminah juga sedang mengerjakan sampah dari Bank Indonesia Kota Solo, yaitu berupa sampah uang yang dihancurkan. Setiap bulannya, BI menghasilkan sampah semacam ini mencapai 2 truk besar tiap bulannya. Sampah ini tadinya dibuang ke TPA Putri Cempo, Mojosongo, Solo, karena pemusnahan sampah uang dengan dibakar sudah tidak diijinkan lagi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, bagaimana sampah uang ini sebaiknya diperlakukan. Selalu membuangnya ke TPA juga bukan keputusan bijak, akhirnya tantangan ini direspon Bu Aminah dengan membuat beberapa usulan desain untuk memanfaatkan uang sampah tersebut. Tadi siang, saya melihat sendiri, bagaimana Bu Aminah “trial error” dengan sampah uang itu untuk dijadikan barang yang bermanfaat. Setelah beberapa waktu yang lalu berkonsultasi dengan tim teknik lingkungan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Kota Solo, muncul ide untuk memanfaatkan limbah uang itu menjadi panel dinding. Menggunakan resin, limbah uang itu dicampurkan, dan kemudian dicetak. Hasilnya sangat bagus. Panel dinding yang sekilas mirip granit…!
13710432401910951244
Limbah
13710433121072145740
Hasil cetakan limbah uang yang bisa dipergunakan sebagai panel dinding (dok.pri)
Usaha Bu Aminah kini bernaung dalam wadah Bina Usaha Mandiri. Dalam proses pengembangannya, karena berbasis ramah lingkungan, Bu Aminah mendapatkan bantuan dana dari CSR (Corporate Social Responsibility), baik dari BUMN, lembaga keuangan maupun badan-badan lainnya. Di awal perbincangan, Bu Aminah sempat menyampaikan tujuan utama gagasannya itu, yaitu lebih kepada pemberdayaan lingkungan daripada keuntungan secara finansial.
Melihat segala usahanya, rasanya cita-cita Bu Aminah itu sudah mulai terwujud. Lingkungan telah mendapatkan manfaat dan bukti nyata dari gagasan sederhana mengelola sampah…

0 komentar:

Posting Komentar